Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

penelitian kampung wamena


MAKALAH LK II HMI CABANG JAYAPURA
 “MENGUKUR TOLERANSI BERAGAMA DI KAMPUNG MUSLIM WAMENA”
100px-Lambang_HMI

OLEH KELOMPOK II :
NAMA     : AKBAR SYAHABUDIN PASOLO
                 : RIFKI MASAA
                 : SARTIAWAN WAILUSU
                 : SITI KHADIJAH AKBAR






HMI MPO CABANG JAYAPURA
 20 JUMADIL AKHIR 1441 H
/ 14 FEBRUARI 2020 M








DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................... ii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................... iii
BAB I  PENDAHULUAN ............................
A.      LATAR BELAKANG......................... 1
B.       RUMUSAN MASALAH .................. 4
C.       TUJUAN OBSERVASI ..................... 4
D.      MANFAAT OBSERVASI ................. 4
BAB II  PELAKSANAAN OBSERVASI.............
A.     LOKASI DAN WAKTUOBSERVASI .. 5
B.       SUBJEKO BSERVASI ....................... 5
C.       VARIABEL OBSERVASI.............. 5
D.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA... 8
BAB III   HASIL OBSERVASI..................
A.      HASIL WAWANCARA .................. 9
B.       JAWABAN DAN RUMUSAN MASALAH... 13
BAB IV  PENUTUP......................................... 14
A.      KESIMPULAN .............................. 14
B.       SARAN............................................ 14
DAFTAR PUSTAKA......................................... 15
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..............................  




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Toleransi adalah kata serapan yang diambil dari bahasa inggris yaitu kata toleranceTolerance memiliki arti membiarkan. Sehingga dari akar katanya, toleransi adalah tindakan pembiaran. Jika dikaitkan dengan bahasa arab, toleransi sepadan dengan kata tasamuh. Kata tasamuh artinya adalah mengizinkan atau bisa juga diartikan saling memudahkan. Jika ditarik kesimpulan dari kata tolerance dan tasamuh, maka toleransi adalah tindakan yang membiarkan atau mengizinkan seseorang melakukan sesuatu.
Namun pengertian secara akar kata ini masih terlalu dangkal dan membingungkan. Oleh sebab itu, ada beberapa sumber lain yang bisa dijadikan rujukan untuk mencari arti dari kata toleransi. Salah satu rujukan terbaik yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.
Sementara menurut W.J.S Purwadinata pengertian toleransi adalah sikap toleransi adalah sikap menenggang berupa menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat atau pandangan yang berbeda. Dalam hal ini seseorang harus menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendiriannya. Secara tersirat W.J.S Purwadarminta menegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda. Pandangan yang berbeda ini harus tetap dihargai.
Sementara Heiler adalah tokoh terkenal yang lebih menekankan sikap toleransi dalam aspek beragama. Dalam pandangan Heiler, toleransi adalah sikap mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai semua agama tersebut. Pandangan Heiler ini didukung dengan adanya fakta bahwa di dunia ini ada banyak sekali agama dan keyakinan. Menurut Heiler, semua pemeluk agama berhak mendapatkan perlakuan yang sama.
Menurut Djohan Efendi juga memberikan pandangannya mengenai apa sebenarnya toleransi itu. Menurutnya toleransi adalah sikap menghargai kemajemukan. Kemajemukan disini adalah perbedaan antar setiap individu, mulai dari perbedaan agama, suku, dan beberapa perbedaan lainnya. Djohan Efendi menekankan bahwa umat manusia harus menghargai kemajemukan yang ada. Hal ini sebagai bentuk usaha memberikan hak yang sama kepada setiap individu.
Dan yang terakhir Michael Wazler berpendapat jika toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung nilai toleransi, maka tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini bisa dikatakan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa toleransi.
Toleransi dalam beragama merupakan sesuatu hal yang harus dijunjung, hal ini merupakan perwujudan masyarakat yang madani, dalam perwujudan masyarakat madani penghormatan kepada setiap agama merupakan ajaran agama islam hal ini bisa dilihat dari firman Allah SWT yakni “Untukmu Agamamu, dan untukkulah agamaku”(Q.S Al-Kafirun 109:7). Selain itu kita bisa lihat bahwa Rasulullah ketika hijrah dari Makkah ke Madinah, Rasulullah SAW membentuk satu perjanjian yang bernama Piagam Madinah. Piagam madinah merupakan perjanjian antara suku – suku yang ada di seluruh madinah untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman di madinah itu sendiri.
Jika menilik ke Indonesia, kita dapat melihat Piagam Jakarta yang belakangan berubah menjadi Pancasila yang merupakan dasar dari Negara Indonesia diadopsi dari Piagam Madinah. Terlepas dihapuskan tujuh kata Piagam Jakarta diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam Pancasila, Indonesia tidak menghilangkan kultur keislamannya akan tetapi lebih universal karena Indonesia lebih berfokus pada nilai – nilai ketuhanan. Ketika nilai – nilai berketuhanan itu di terapkan secara menyeluruh bisa dikatakan kita mampu menjaga kerukunan beragama atau toleransi dalam beragama itu sendiri.
 Akan tetapi 74 Tahun Indonesia merdeka tantangan kita semakin berat, ketika tantangan Negara lain sudah berbicara tentang penguasaan teknologi atau perang informasi (Cyber War) kita masih sampai saat ini mengalami tantangan kebhinekaan dalam tunggal ika itu sendiri hal ini bisa dilihat ketika pembelahan publik semakin dalam pada saat Pilkada DKI 2017. Jika mendukung Ahok dianggap pendukung penista agama, dan jika mendukung non ahok maka dianggap pendukung anti keberagaman. Dengan keterbelahan itulah menyebabkan kita makin terbelah.
Pada saat Pilpres 2019 dengan keterbelahan makin tinggi politik identitas semakin tinggi akan tetapi ketika petahana yaitu Jokowi menggandeng KH. Maruf Amin sebagai wakilnya dan Prabowo menggandeng Sandi sebagai wakilnya maka intensitas politik identitas sedikit menurun, akan tetapi kembali naik tinggi dan kemudian puncaknya ketika 21- 22 mei 2019 dan 20 juni 2019 yang menyebabkan kericuhan massa dan ketidakstabillan Ekosospol (Ekonomi, Sosial, Politik). Kemudian ketika Jokowi menggandeng prabowo kedalam kabinetnya di periode kedua, mulai menurunkan tensi Sospol didalamnya.
Survei indeks KUB itu dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan pada Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat) Kemenag. Dalam survei tersebut terdapat beberapa faktor penentu indeks, yang berisi korelasi hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan peran Kementerian Agama terhadap sikap rukun di Indonesia pada 2019.
Pelaksanaan survei disebutkan pada 16 Mei-19 Mei 2019 dan 18-24 Juni 2019. Terdapat jumlah responden 13.600 orang dari 136 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Metode survei menggunakan penarikan sampel secara acak berjenjang dan margin of error kurang lebih 4,8 persen. Ada 3 hal yang disoroti dalam survei yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerja sama di antara umat beragama. Jika kita lihat skor indeksnya no satu Papua Barat dengan skor 82, sementara provinsi papua sebesar 79,0 di urutan no enam, dan yang paling terakhir Provinsi Aceh 60,9
Kemudian jika kita menilik di masalah di papua, masalah yang terjadi di papua adalah pemicunya rasis dan hal inilah yang menyebabkan terjadinya kerusuhan di berbagai wilayah papua. Yang ditakutkan oleh masyarakat hal ini bisa berdampak pada kerusuhan yang digeser ke masalah agama, hal itulah yang tidak diinginkan oleh masyarakat sekitar. Selepas enam bulan dari kerusuhan diberbagai wilayah papua lantas bagaimana pola masyarakat kita dalam menjaga toleransi agar tidak terjadi kerusuhan kemudian hari. Dengan demikian maka penelitian yang dilakukan adalah “Mengukur Toleransi  Beragama Di Kampung Muslim Wamena”

B.   RUMUSAN MASALAH
1.        Apakah Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa Kota Jayapura Memberikan Suasana Kebermanfaatan ?
2.        Apakah Dengan Adanya Isu Radikalisme Berpengaruh Terhadap Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa, Di Kota Jayapura ?
3.        Bagaimana Masyarakat Muslim Wamena Mensyiarkan Keislaman Di Papua ?

C.  TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi antara lain sebagai berikut :

1. Mengukur Dampak Dari Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa, Kota Jayapura.
2. Mengukur Dampak radikalisme terhadap Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa Kota Jayapura.
3. Melihat Sejauh Mana Visi Dan Misi Kampung Muslim Wamena dalam mensyiarkan agama islam di Kota Jayapura.

D. MAANFAAT OBSERVASI
 Manfaat observasi yang dilakukan antara lain :

1. Menjadikan pelajaran baru bagi sang peneliti untuk mengembangkan strategi pemberdayaan masyarakat.
2. Observasi yang dilakukan dapat dijadikan desa binaan HMI jika ada follow up dari HMI MPO Cab Jayapura itu sendiri.
3. Menjalin silaturahmi antar sesama saudara muslim.






BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI

A. LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI
Adapun lokasi dan waktu observasi dimulai dari :

1. Tempat  :  Kampung Muslim Wamena, Angkasa, Kota Jayapura
2. Hari dan Tanggal    : 14 Februari 2020
3. Pukul                      : 14.00 – 21.00 WIT


B. SUBJEK OBSERVASI
Subjek observasi adalah Subjek penelitian atau responden atau pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian.
Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak/non acak) yang digunakan. Subjek penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Mikro merupakan level terkecil dari subjek penelitian dan hanya berupa individu.
2. Meso merupakan level subjek penelitian dengan jumlah anggota lebih banyak, misal keluarga dan kelompok
3. Makro merupakan level subjek penelitian dengan anggota yang sangat banyak, seperti masyarakat atau komunitas luas.
Peran subjek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung.

C. VARIABEL OBSERVASI
Variabel merupakan suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai. Kalau diekspresikan secara berlebihan, variabel adalah sesuatu yang bervariasi. Variabel biasanya diekspresikan dalam simbol atau gerbang atau lambang yang umumnya digunakan simbol x dan y, yang pada dilekatkan bilangan atau nilai. Akan tetapi suatu variabel biasanya hanya memiliki dua nilai. Adapun variabel observasi terdiri dari variabel bebas maupun variabel terikat, adapun variabel observasi antara lain sebagai berikut :

a. Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan membangun masyarakat terkait erat dengan memberdayakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat bertujuan memerangi kemiskinan, kesenjangan, dan mendorong masyarakat menjadi lebih aktif serta penuh inisiatif. Pemberdayaan masyarakat sendiri merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Salah satu pengembangan potensi manusia dapat diwujudkan melalui kegiatan pendidikan berbasis kemasyarakatan. Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan permasalahan oleh masyarakat dengan memperhatikan potensi yang ada di lingkungannya.
Pendidikan yang bertumpu pada masyarakat adalah pendidikan yang diselenggarakan masyarakat, berada di tengah masyarakat, mengandalkan kekuatan masyarakat, menjawab kebutuhan masyarakat, dan pengelolaan pendidikan ada di tangan masyarakat. Pendidikan yang bertumpu pada masyarakat mengarah pada pemandirian masyarakat dalam mengelola pendidikannya.

b. Radikalisme
Radikalisme berasal dari kata radix yaitu mengakar sementara isme yang berarti pemahaman, yang berarti radikalisme adalah pemahaman yang mengakar. Sebenarnya radikalisme merupakan paham yang mengakar pada kelimuan yang luar biasa akan tetapi biasanya radikalisme ini diframing pada kejahatan luar biasa, hal ini disebabkan karena pemahaman yang radikal dibuat untuk mengarahkan pada ekstrimisme bukan pemahaman radikal yang positif. Radikalisme berasal dari britania atau inggris pada abad 18. Pada saat itu masyarakat inggris ingin melakukan perubahan secara radikal baik dibidang politik, ekonomi, dan kehidupan sosial secara radikal. Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai kanan jauh. Begitu “Radikalisme” historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke -19 makna istilah radikal di Britania Raya dan Eropa daratan berubah menjadi ideology liberal yang progresif.

c. Syiar Dakwah
Syiar itu apa? Syiar merupakan tindakan atau upaya untuk menyampaikan dan memperkenalkan berbagai hal dalam islam. Syiar bisa lewat tauladan, tauziah, dakwah, kesenian atau semacam gabungannya. Syiar berasal dari kata syu'ur yang bermakna rasa. Syiar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terdiri 2 kata Syi dan ArAr n berarti kemulian atau kebesaran. Syiar bisa diartikan juga menyampaikan kabar berita kepada orang-orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. 
Sebagai umat islam dimana Syiar itu penting!!! Dalam kehidupan manusia terdapat banyak peninggalan bersejarah yang monumental dan mengandung nilai arti yang tinggi. Peninggalan semacam ini biasanya dijaga dan dipelihara sebagai "PERINGATAN" agar manusia dapat mengambil pelajaran. Seperti dalam kitab Qur'an (QS Al Dzariyat [51]:55)"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman".
Syiar diagungkan sebagai manifestasi bentuk rasa takwa, seperti dikatakan dalam firman-Nya: "Demikianlah (perintah Allah) barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati"(QS Al Hajj [22]:32)

d. Toleransi
Toleransi adalah kata serapan yang diambil dari bahasa inggris yaitu kata toleranceTolerance memiliki arti membiarkan. Sehingga dari akar katanya, toleransi adalah tindakan pembiaran. Jika dikaitkan dengan bahasa arab, toleransi sepadan dengan kata tasamuh.
Sementara menurut W.J.S Purwadinata pengertian toleransi adalah sikap toleransi adalah sikap menenggang berupa menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat atau pandangan yang berbeda. Dalam hal ini seseorang harus menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendiriannya. Secara tersirat W.J.S Purwadarminta menegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda. Pandangan yang berbeda ini harus tetap dihargai.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dilakukan secara kualitatif melalui Tanya jawab antara peneliti dengan responden itu sendiri.


BAB III
HASIL OBSERVASI
A. HASIL WAWANCARA
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti sebanyak 6 responden dari total 10 responden yang diharapkan, selain itu responden mendapatkan jawaban antara lain sebagai berikut :

1.      Ismail Asso
Pak Ismail Asso adalah ketua, kepala atau salah satu tokoh masyarakat di Kampung muslim wamena angkasa, jayapura. Pada saat ditanya apakah beliau merupakan muslim yang lahir atau muallaf maka beliau menjawab beliau islam dan bisa dikatakan islam didalam keluarganya sudah turun di generasi ketiga dan anak beliau di generasi keempat, kemudian ketika Tanya kapan islam masuk ke kampung ini beliau menjawab pada tahun 1982 di jayapura. Dan jika ditanya siapa yang membawa islam ke kampung ini maka bisa dikatakan bahwa keluarga beliau yang membawa dari wamena. Kendala beliau ketika saat mensyiarkan agama islam di kampung wamena adalah kurangnya sumber daya logistik untuk ustadz yang membina mereka, dan contohnya memenuhi kebutuhan pengajar untuk mengajarkan ngaji kepada anak-anak SD itu sendiri.
Respon masyarakat non muslim terhadap mereka sebagai masyarakat muslim seperti biasa saja tidak ada hambatan dan berjalan seperti kehidupan semestinya. Contoh saja acara bakar batu meski kolamnya dipisahkan akan tetapi acara bakar batu tidak mengurangi esensi dari bakar batu itu sendiri. selain itu toleransi yang dibangun dalam umat beragama yaitu transparansi dan jika ada kegiatan silahkan diikut sertakan. Kemudian pertanyaan lainnya bagaimana pandangan umat islam dalam menyikapi isu agama saat ini  contoh radikalisme, pak ketua menjawab sampai saat ini respon terhadap radikalisme biasa saja atau tidak reaksioner. Kemudian jika ditanya  apa menyebabkan umat islam dapat bertahan hingga saat ini maka jawabannya “Lakum dinukum waliyadin” yang artinya bagiku agamaku, bagimu agamamu.
Serta apa visi misi umat di kampung wamena saat ini ? beliau mempunyai harapan yakni adanya kemandirian ekonomi misalkan yang tadinya jual pinang dan beralih kea ayam potong dan terhitungnya baru. Kemudian harapan beliau untuk toleransi umat beragama khususnya di kota jayapura ini dapat tumbuh dan saling tenggang rasa satu sama lain.

2.      Hadiman Asso
Berbeda dengan pak Hadiman Asso beliau merupakan mualaf yang lahir di tahun 1979, dan tidak semua dari keluarganya muslim, ada juga non muslim, Islam masuk di kampung wamena melalui jalur pendidikan. Ketika ditanya apakah kendala dari penyebaran islam yakni budaya dan kebiasaan. Ketika ditanya hubungan non muslim dan muslim itu sendiri bisa dikatakan harmonis, lalu bagaimana perkembangan islam saat ini di kampung wamena beliau menjawab berkembang sangat pesat, kemudian toleransi yang di bangun adalah menjaga ikatan kekeluargaan. Kemudian ketika terjadi isu – isu radikalisme maka jawabannya kembali lagi ke pribadi masing masing apakah kita terpengaruh atau tidak, sebab yang mendasar sehingga umat muslim bisa bertahan yakni pendidikan. Kemudian ketika ditanya visi misi untuk kampung ini dengan cara membina generasi penerus sesuai dengan ilmu agama. Harapan beliau tentang kerukunan mengembangkan agama yakni FKUB. 

3.      Alimin Asso
Beliau adalah seorang muslim dan dari lahir ketika mensyiarkan islam tidak ada kendala, kemudian respon masyarakat non muslim terhadap mereka adalah baik karena hubungannya toleransinya tetap terjaga karena umat islam dan non muslim saling menghargai. Kemudian perkembangan umat islam bisa dilihat yang dulunya tidak ada masjid sekarang Alhamdulillah sudah ada. Bagaimana pandangan umat islam menyikapi sama seperti pak Hadiman Asso.

4.      Yohana Kuwan
Beliau adalah ibu rumah tangga, beliau muslim sejak lahir hingga 30 tahun yang lalu, dilingkungan keluarga beliau ada yang non ada yang muslim, keluarga yang di angkasa rata – rata muslim 3 Kepala Keluarga. Sementara islam masuk ke kampung wamena pada tahun 1988. Kendala yan dialami selama ini tidak ada, akan tetapi juga jika ada masalah maka dilakukan musyawarah organisasi itu sendiri (Ikatan Keluarga Wilayah Walesi) nanti dikeluarkan surat, dan sudah pasti denda adat berlaku. Perkembangan umat islam saat ini sangat bagus karena tiap tahun ada 1 sampai 3 orang masuk islam atau mualaf. Dan Alhamdulillah tidak ada percekcokan antara satu sama lain. Toleransi yang dibangun hari ini adalah ketika hari raya besar islam maupun non muslim salng membantu, misalkan ketika warga kristen membantu warga muslim kerjabakti untuk masjid terkecuali di hari minggu karena mereka ibadah. Pandangan radikalisme sama seperti narasumber sebelumnya yakni kembali ke pribadi masing masing. Sementara perencanaan yang dilakukan untuk kedepan adalah tetap istiqomah, terbentuk komunitas muslim wamena (Sentral Muslim Wamena). Dan yang pasti semoga yang telah capai dalam toleransi Bergama dapat diharapkan dan dapat berkembang.

5.      Agus Salim Asso
Beliau agus salim asso adalah seorang muslim dari kecil, sementara istrinya mualaf dan masuk islam pada tahun 1997, pada saat itu istri beliau bersyahadat di MUI Bandung dengan kemauan sendiri. Keluarga beliau ada yang muslim dan juga ada yang non muslim, kalau istrinya beliau punya bapak yang berprofesi sebagai pendeta. Islam masuk di kampung wamena angkasa di tahun 1973 di wamena (Dinamakan Kompleks Mualaf), dulu dari kampung walesi dikirimkan untuk belajar di Yapis, Masjid Raya, kemudian mereka dikasih lokasi oleh pihak masjid Al –Amin auri pad tahun 1982 an. Yang membawa islam masuk di kampung wamena yakni Firdaus Asso (Kepala Lantamal Angkatan Laut), dan Dr Mulia Tarmizi (Kolonel) sudah pensiun. Pada saat masuk di kampung muslim wamena dua orang itu mendorong ade – ade untuk masuk memperdalam pendidikan islam. Orang yang pertama di islamkan adalah Alm H. Aipon beliau sebagai kepala suku lalu beliau punya istri tujuh orang dan beliau islamkan semua. Dan pada saat itu beliau mengumpulkan masyarakat lalu membagi menjadi dua yaitu masyarakat muslim dan masyarakat kristen tanpa ada paksaan. Ketika terjadi persoalan atau semcamam konflik maka mereka biasanya akan duduk bersama saling menjaga perasaan yang lain baik muslim dan non muslim, keudian saling menghargai dan menjaga keamanan. Salah satunya dengan halal bihalal, bakar batu dan natalan. Perkembangan islam di kampung ini adalah anak – anak diarahkan masuk pesantren agar kuat agamanya. Biaya yang dikeluarkan pada saat pesantren yang ada di Jakarta, batam, bogor, bandung ditanggung oleh pesantren itu sendiri. tanggapan radikalisme dalam isu agama yang ditembakkan muslim biasa biasa saja atau kembali pada diri masing – masing menguatkan keagamaannya itu sendiri, jumlah masyarakat di kampung dalam 15 KK dan di luar kampung itu 35 KK. Rencana yang disiapkan untuk kedepannya kampung ini adalah ingin membuat tempat tersendiri seperti ibu – ibu janda berkeliaran. Dan harapan toleransi beragama di papua khususnya di kota jayapura adalah menjadi muslim yang beristiqomah dan anak – anak jadi teladan buat orang lain dan tidak murtad ( keluar dari agama islam itu sendiri) dan menanamkan ghirah islam lebih mendalam. 
 
6.      Rahmasari
Beliau adalah ibu rumah tangga yang berislam sejak lahir, perkembangan islam di dalam kampung ini terjadi karena pertama kampung wamena yang dulunya tidak ada masjid atau musholla sekarang sudah ada, kemudian TPA sendiri serta pengajian malam jumat sudah ada dan diaktifkan, toleransi secara keseluruhan dibangun secara kekeluargaan baik muslim dan non muslim. Pada pertanyaan radikalisme semua jawaban hampir sama yakni kembali pada diri sendiri, maksudnya adalah ketika radikalisme datang ingin menghancurkan maka pertahanan yang baik adalah kembali pada diri sendiri. harapan tentang toleransi kedepannya silaturahmi antar sesama warga tetap berjalan baik.


B. JAWABAN DARI RUMUSAN

1.    Apakah Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa Kota Jayapura Memberikan Suasana Kebermanfaatan ?
Jawabannya iya hal ini bisa disimpulkan pada hasil wawancara yang dilakukan dari enam orang responden yang mengatakan mayoritas menjaga hubungan dan ikatan sesame warga jayapura atau dalam artian saling tenggang rasa dalam menghormati keyakinan satu sama lain.

2. Apakah Dengan Adanya Isu Radikalisme Berpengaruh Terhadap Toleransi Di Kampung Muslim Wamena, Angkasa, Di Kota Jayapura ?
Jika biasanya jawabannya dikatakan berpengaruh atau tidak, maka jawabannya adalah kembali kepada pribadi masing masing apakah mampu terpengaruhi atau tidak, yang artinya jika semua punya pemahaman yang kuat pastinya ia tidak akan berpengaruh terhadap radikalisme itu sendiri.

3.Bagaimana Masyarakat Muslim Wamena Mensyiarkan Keislaman Di Papua ?
Sementara kendala dari jawaban ketiga adalah masyarakat muslim wamena hanya kemdalanya di logsitik dan bimbingan atau penyuluhan agama islam terhadap umat di kampung muslim itu sendiri.




DAFTAR PUSTAKA
Decade, R. (2019). Pengertian Toleransi. Retrieved from https://www.romadecade.org/pengertian-toleransi/#!
DuniaIslam.com. (2014). Arti Syiar Dalam Dunia Islam. Retrieved January 18, 2014, from http://duniasyiarislam.blogspot.com/2014/01/arti-syiar-dalam-islam.html
Hadiyanti, P. (2008). STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KETERAMPILAN PRODUKTIF DI PKBM RAWASARI, JAKARTA TIMUR17(April).
Kuswandoro, W. E. (2016). STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BERBASIS PARTISIPASI1 Pendekatan Good Village Governance Untuk Implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Jawa Timur. (July). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/311101048%0AStrategi
Noch, M. Y., & Rasyid, A. (2012). Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Akuntansi (M. S. Dr. Arfan Ikhsan lubis S.E. & M. S. Hotbin hasugian S.E., Eds.). Perdana Publishing.
Wikipedia. (n.d.). Radikalisme. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Radikalisme





http;//hadijaatbar.blogger.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib